Nyala
Kita masih
Dan ku bawakan lagi,
Nyala-nyala yang penuh dalam ruanganmu..
Biar aku bersaksi,
Matamu adalah kening yang panas
Senyummu adalah detak yang cepat
Bibirmu adalah nafas yang memburu
Dekapmu adalah matahari yang jatuh di punggung laut
Diammu adalah mantra-mantra yang angkuh merayu
Dan aku masih bersaksi,
Bahkan sampai detik ini
Aku akan merasuki jauh dalam jantungmu,
Aku akan melenyap bersama sukmamu
Ada perayaan kekalahan di dalam tepi hatiku
Yang tidak habis-habisnya memberimu tepuk tangan yang lirih
Dan menertawai tangisan-tangisan yang jatuh dari keping mataku
Sekali lagi, nyala
Aku masih
Untuk perayaan patah hati