Meredalah.. Sesap hangat yang melenyapkan beberepa tetes kopi dalam cangkirku siang itu ialah pesan singkat yang kau kirimkan. Seperti ada yang berkobar dalam dada. Ya, ini bukan lagi perihal efek kopi yang mendebarkan setiap peminumnya. kau tahu? Nel? Ucap maaf paling mencekam ialah ketika permintaan maaf yang telah kau berikan tetap mendiamkan lakumu sendiri. Meredalah sejenak.. Maafkan aku belum mampu jadi peneduh. Aku hanya penyesap kopi yang tak tahu diri, mencintaimu tanpa ambang batas. Untuk Cornel, Juli kedua, 2017
Hidup ini adalah goresan yang tak selesai.