Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari 4, 2018

Teruntuk yang lalu

Adakah kau mengingat ketika kita saling dipertemukan oleh waktu?  Tawa dan canda seolah berseteru dengan masa waktu yang terus mempersempit sisanya. Kau pernah berkata, jika senyumku ialah debar candu yang menelusup seperti kupu-kupu yang menggelikan perutmu. Ada debar yang menyenangkan sebelum terlumat habis oleh kerisauan, jikalau tak bertemu seberapa lama hujan menggenangkan. Tersebut rindu serta toreh sendu seujung kuku dalam kalbu. Kau pun pernah berkata, jikalau kecupku ialah cannabie paling sadar. Melayangkan diri semacam embun udara pagi serta debu tengah hari.  Sementara itu,  katamu,  kenangan tentangku ialah materi paling sulit dari segala macam ujian yang ada. Sebab tiada yang mudah bagi rasa yang masih ada untuk meleburkannya begitu saja. Tanpa pandang bulu, seharusnya kau tinggalkan aku sejak dulu. Kini kau menangis pilu di samping sembilu.