Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April 17, 2022

The Pages

  FROM THE PAGES THAT TORN OUT BY; #1 CODEPENDENCE It's always be an empty paper, isn't it? Like an author fooled by her stories It must be codependence and special,  But it feels like, s he woke up sweaten and look up to the leak roof While heavy rain drenched her garden #2 SHINING ARMOR Same dresses and perfumes on  She keeps bleeding on to lived the pages grow She might be scares to torn apart anyhow These pages was brag in a cold resintment The tint, the stories, the memories, still  fooled on by "This pages was shining armor", she said #3 NEW MOON She ended up and forget the pages "It is strange to think, I haven't see it for months" , she sighed "Look at my eyes! Look at my face! I am happy to see the new moon!", she said twice Wildly and constantly Her books dropped and all the paper scattered out "New moon! Sunsets! Sunrises!" She smitten to dance

Keping 1: Virtual

Kota selalu menjejalkan gue dengan carut marut jalanan yang macet. Desakan kendaraan yang saling memberi komunikasi penuh amarah. Kalau bukan klakson, sudah pasti teriaknya si supir yang sebal dan tidak sabar menghadapi macet. Namun bukan jalanan saja yang macet, kota juga menyuguhkan gue berbagai kemacetan lainnya. Seperti tagihan macet, misalnya. Tapi ada satu hal menarik yang bisa gue temui dalam gaya hidup masyarakat kota-kota besar. Ya, kehidupan virtual love, karena.. Setiap kali gue berbicara tentang cinta, pasti ada saja hal-hal yang gue ingat dan semuanya bikin sebal. Jantung gue seakan lebih berdesir dibanding biasanya, mata gue seperti membelalak.  ‘Ya, pokoknya kesel deh!’.  Bagaimana tidak, di saat semua teman-teman seusia gue mulai asyik berduaan dan bercumbu dari balik Instastory mereka dengan pasangan sahnya. Mempertontonkan kemesraan mereka secara virtual. Ada yang update keuwuan dengan caption, ‘ Sayang, semalem semriwing kan, aku goyangnya muter-muter begitu...