Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 13, 2017

Cornelio (bagian 1)

Barangkali dalam satu waktu, kau hanya duduk memangku satu kaki dengan tangan memeluk mesra gitar tua yang kau beli jauh-jauh hari. Memakai kamisa andalan yang kau punya, tanganmu sedang asyik mengapit sebatang rokok Malrboro merah yang kau beli siang tadi. Menyemburkan asap pekat yang aromanya sama sekali tak kusenangi. Ia dapat merusak indera penciumanku, bahkan seketika alergi menyerang hidungku hingga bersin dan tersumbat sepanjang hari. Namun, kala itu yang berbeda. Kau tersenyum, seperti menggelayutkan semangat dan kerinduan tertanamkan dari sana. Jari-jemari itu kemudian memetik beberapa senar dengan lembut.. "Aku sering ditikam cinta.." Kau bersenandung. Suara itu mendamaikan, terkadang ada pula yang terpeleset pada nada yang tidak seharusnya. Namun kau tetap melanjutkannya. Aku hanya tersenyum sembari melihat tingkahmu yang canggung ketika nada fals itu bersautan dari bibirmu sendiri. Menggemaskan sekali.  Kau bahkan tetap percaya pada dirimu sendiri ketika ...