Jam dinding terus berdetak, tangan-tangan penuh darah masih siaga di atas meja operasi daging-daging terkoyak getir amis darah memasung tengkuk hidung suara mesin penghitung denyut jantung itu bertabrakan dengan leluasa haluan angin mereka saling bertabrakan membangkitkan lagi semangat yang sempat ingin bergegas aku terdiam di pelosok jendela sekujur tubuh tulisan itu, dibedah maknanya penulis itu dikuliti rapuhnya sendiri Purwokerto, 21 Febuari 2017 —Dinie Wicaksani Nak, siang itu, apabila kalian ingat, kita tengah sibuk membedah naskah yang terpilih. Lakon Moksa judulnya, ia bercerita tentang sebuah negeri penuh khayalan yang sedang dilanda polemik berkepanjangan. Naskah ini ialah naskah yang cukup bersejarah bagiku, ia sempat membawaku ke Kudus dalam acara Pekan Seni Mahasiswa Daerah Jawa Tengah. Bila kalian tahu, sebuah kebanggaan yang teramat sangat dapat bersua dan bercanda dengan para penulis naskah dari masing-masing kota. Satu yang aku pelaja...
Hidup ini adalah goresan yang tak selesai.