"Tulisanmu kok tentang cinta-cinta terus sih Din?" Beberapa hari ini kepala saya disibukkan oleh pertanyaan-pertanyaan menggelikan. Di antara teman-teman yang seringkali membaca tulisan saya, pasti mengira sajak-sajaknya hanya tentang keputus-asaan, ketidakberdayaan, penolakan, atau bahkan kepatahan hati. Lalu selalu menghubungkan konten yang ditulis dengan kepribadian saya dalam proses kepenulisan. Memanglah, dalam psikoanalisis sastra menjelaskan bagaimana keterwakilan penulis dalam eksperimen peristiwa yang ada dalam tulisannya. Hal inilah yang membuat tulisan saya cenderung mellow-romance. Kecenderungan ini sebetulnya yang tidak dapat dihindarkan dari subjektifitas penulis terhadap tema suatu karya yang dihasilkan. Bisa saja penilaian tersebut didapatkan sebab pembaca mengenali kepribadian penulis secara dekat. Hal inilah yang tadi saya bilang subjektifitas penulis terkadang tidak dapat dihindarkan dari tema tulisannya. Walaupun sebagian orang juga menegaskan bahwa hal te...
Hidup ini adalah goresan yang tak selesai.