Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 8, 2017

Sebaris Kata Dari Ayah

Pekan lalu, seorang lelaki paruh baya menghampiriku. Rengkuhnya sangat ku rindukan, sentuhannya begitu menghangatkan. Tiada ragu dan penyesalan, ialah cinta paling pertama sejak tubuh perempuan ini memiliki kuasanya sendiri. Lelaki ini begitu mencintai, bukan hanya sebatas ucapan ataupun lakunya yang formalitas. Ia begitu ingin membahagiakan tubuh perempuanku, mengasihi bahkan tanpa imbalan yang berati. Sedari dini, pelukannya selalu dapat menjadi obat segala bentuk kegelisahan. Senyumnya sungguh mendamaikan, sama seperti senyum ibuku. Barisan kata mungkin tak mampu menjelaskan bagaimana kasihnya padaku, hingga kurasa begitu dikasihi. Membuatku merasa begitu sempurna dicintai oleh seorang lelaki. Ia selalu menungguku pulang kerumah dengan muka muram di malam hari. Terduduk diam hanya sembari tangannya menyatu dan kepalanya merunduk. Barangkali, ia sedang melayangkan doa ke udara. Hingga pada suatu ketika ia tertidur dengan telungkupan buku di dadanya. Kacamatanya masih bersandar di tul...