Siang ini begitu terik. Udara begitu panas. Sumringah. Gembira. Mengulang hari dan tanggal di tahun yang berbeda. Sama persis dengan hari ketika aku dilahirkan. Satu September, begitu acapkali ku dengar. Setiap tahunnya, mereka menyebutnya hari ulang tahunku. Ucapan mengalir deras dari semua teman dekat, dan beberapa sanak saudara. Jam terus berdetak, sore pun tak kuasa ingin berganti tugas dengan siang. Tak lupa mentari pun ingin memicingkan sinarnya. Ku tunggu deringan telpon genggam. Menanti seseorang menelpon dan mengucapkan hal yang sama. Ibu. Tapi lama tak kunjung pula seseorang itu menelpon. Apa gerangan ia lupa tentang hari ini? Hari pertambahan usia, yang bagiku ini hari spesialku. Tak kuasa menunggu, akhirnya ku putuskan untuk menelpon terlebih dahulu. "Hallo, Buk." "ya, Din, ada apa?" Suara khas yang selalu ku rindukan, yang selalu bisa membuatku tertidur nyenyak. Mengapa tak kau ucapkan hal yang sama dengan yang lain? Kau hanya diam dan membuat durasi ...
Hidup ini adalah goresan yang tak selesai.