Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 17, 2016

Rasuk

Malam kembali mengerjapkan mata. Seperti ada yang bergerak keluar dari hidungnya. Meleleh dan menetes di pangkal bibir atasnya. Ia seka secepat kilat. Berbau anyir, seperti darah. Matanya tak nampak apapun, benar saja, penerang ruangan sengaja dimatikan. Darah itu terus mengalir dari hidungnya menuju leher dan dada, deras sekali. Seperti para korban kecelakaan yang fatal. Entah mengapa hidungnya bisa berlumuran darah sebanyak itu, lagi pula fisiknya sehat-sehat saja. Bukan seperti sedang terserang penyakit. Tak kuasa menahan darah yang terus mengalir, ia menerangkan lampu. Dan berlari ke sudut ruangan untuk berkaca. Sialnya, darah-darah itu menghilang. Lenyap seketika. Yang terpantul hanyalah sorot mukanya yang sehat, dengan rambut yang rapih. Kemana perginya darah-darah itu. Tengkuknya merinding, seperti ada suhu rendah yang menjalar tepat di lehernya. Ia raba lagi dan lagi. Kini, pandangannya tertuju pada rak buku di sisi kanan kaca lalu mengambil sebuah buku. Buku tebal, lusuh, dan ...