Ketika kamu merasa sadar, kamu akan mengerti betapa banyak orang yang mencintaimu sepenuh dirinya. Sayangnya, kamu tidak pernah merasakannya secara langsung. Betapa banyak orang yang menempatkanmu menjadi posisi yang pertama, mereka merasakan kehadiranmu dalam hidupmu sebagai berkat yang tak terkira. Namun kamu selalu berpusat pada hal-hal yang tidak kamu ketahui, yang mana Tuhan enggan memantaskan dirimu karena justru merekalah yang tidak layak mendapatkanmu. Kemudian kamu merasa hingar dan sunyi sekaligus carut dan marut. Sehingga dalam hal ini, kamu seperti adonat donan yang digoreng dalam sebuah wajan yang besar. Kepanasan dan meronta.
Hidup ini adalah goresan yang tak selesai.