MENYALA Berdansalah dengan nyala api yang kubawa dengan resah, Dan tiuplah dengan hingar Rayakan dengan keganasan yang menyerang tepat di dasar dahagamu Yang juga berseberangan dengan raut keluh mendayu pada sore-sore yang gemericik Yang ada juga riuh sorak-sorai untukmu yang memilih menjauh Dalam gegas, berkemas, hingga berlayar.. Lautan tangis yang jatuh satu demi satu Larungkan satu demi satu pecahan hati, yang terjatuh pada saat kita sedang cinta-cintanya Dengarlah dengan mantap, Ada suara setiap malam yang gaduh dalam telingamu Berdetak dan berseru Tepat di jantungmu, yang ada aku, atau tidak? Yang dalam diam selalu ku nyanyikan doa setiap malam Atau ketika merupa kaset kusut yang tersimpan dalam laci Merekam jelas dalam remang Kala seperti sihir dua bibir kita beradu di pagi buta, Merayu anggun empat mata yang malu-malu Pipimu merah bunga sepatu Bogor, 3 September 2021
Hidup ini adalah goresan yang tak selesai.